Senin, 25 Februari 2013
tips mengatasi mobil macet
Otomotive tips
mobil
hal-hal yang harus di kerjakan ketika mesin mati mendadak :
a. memastikan bahan bakar sampai ke karburator atau tidak, dengan cara menutup karburator dengan tangan dan di starter, jika ada bahan bakar di tangan maka bahan bakar sampai ke karburator, jika tidak ada berarti bahan bakar habis atau tidak sampai ke karburator
b. mengecek pengapian :
1. cek semua kabel pengapian terhubung tidak ada kabel yang putus
2. buka tutup distributor . starter mobil
3. pastikan platina ada percikan bila tidak ada cek kembali kabel-kabel yang ada pada distributor
4.bila ada tutup kembali
5. pastikan kabel busi tidak putus, dengan distarter ada api yang memercik
6. cek busi.
copot busi . pasangkan dengan kabelnya , starter mobil. bila ada percikan busi masih hidup, jika tidak ada busi mati
7.pasang busi kembali
8. dalam memasang kabel busi harus sesuai fo ( firing ordernya ) untuk mesin 4 langkah 4 silinder fo nya : 1 3 4 2
9. jika sudah starter kembali mesin
mobil
hal-hal yang harus di kerjakan ketika mesin mati mendadak :
a. memastikan bahan bakar sampai ke karburator atau tidak, dengan cara menutup karburator dengan tangan dan di starter, jika ada bahan bakar di tangan maka bahan bakar sampai ke karburator, jika tidak ada berarti bahan bakar habis atau tidak sampai ke karburator
b. mengecek pengapian :
1. cek semua kabel pengapian terhubung tidak ada kabel yang putus
2. buka tutup distributor . starter mobil
3. pastikan platina ada percikan bila tidak ada cek kembali kabel-kabel yang ada pada distributor
4.bila ada tutup kembali
5. pastikan kabel busi tidak putus, dengan distarter ada api yang memercik
6. cek busi.
copot busi . pasangkan dengan kabelnya , starter mobil. bila ada percikan busi masih hidup, jika tidak ada busi mati
7.pasang busi kembali
8. dalam memasang kabel busi harus sesuai fo ( firing ordernya ) untuk mesin 4 langkah 4 silinder fo nya : 1 3 4 2
9. jika sudah starter kembali mesin
Rabu, 20 Februari 2013
Minggu, 17 Februari 2013
Kamis, 14 Februari 2013
islam
Islam
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Islam (Arab: al-islām, الإسلام dengarkan (bantuan·info): "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama
terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti
"penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal
dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang
tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah
Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa
Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang
diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
Islam
berasal dari kata Arab Aslama-Yuslimu-Islaman yang secara kebahasaan
berarti 'Menyelamatkan' misal teks 'Assalamu Alaikum' yang berarti Semoga
Keselamatan menyertai kalian semuanya. Islam/Islaman adalah Masdar/Kata benda sebagai bahasa penunjuk dari Fi'il/Kata kerja yaitu 'Aslama' =Telah Selamat (Past
Tense) dan 'Yuslimu' =Menyelamatkan (Past Continous Tense)
Kata
triliteral semitik 'S-L-M' menurunkan beberapa istilah terpenting dalam
pemahaman mengenai keislaman, yaitu Islam dan Muslim.
Kesemuanya berakar dari kata Salam yang berarti kedamaian.[7] Kata Islam lebih spesifik lagi
didapat dari bahasa Arab Aslama, yang bermakna
"untuk menerima, menyerah atau tunduk" dan dalam pengertian yang
lebih jauh kepada Tuhan. [8]
Aspek kemanusiaan
Dengan
demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya,
dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa
maksud dari al-Qur’an. Dalam beberapa ayat, kualitas
Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki
akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
(memeluk agama) Islam..."[9] Ayat lain menghubungkan Islām
dan dīn (lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"):
"...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu."[10] Namun masih ada yang lain yang
menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya
penyataan pengesahan keimanan.[11]
Kepercayaan
Kepercayaan
dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shahādatāin ("dua kalimat
persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu
anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan
Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan
kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah
menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan
lamanya).
Kaum Muslim
percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai
sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.[12] Mereka tidak menganggap Muhammad
sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu
kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para
nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah
teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[13]
Umat Islam
juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada
keraguan di dalamnya (Al-Baqarah [2]:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga
telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.
Adapun
sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk
beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan
sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain)
melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.[14] Umat Islam juga percaya bahwa
selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh
manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an
adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna
kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam
meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak
masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja
Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya
seorang muslim.[15][16] Pandangan ini meletakkan Islam
bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai
Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering
direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.
Lima Rukun Islam
Islam
memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk
memegang Lima Rukun
Islam, yaitu lima
pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[17] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun
tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan
kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti
kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[18]
Isi dari
kelima Rukun Islam itu adalah:
- Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
- Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
- Berpuasa pada bulan Ramadan.
- Membayar zakat.
- Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.
Enam Rukun Iman
- Iman kepada Allah
- Iman kepada malaikat Allah
- Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
- Iman kepada nabi dan rasul Allah
- Iman kepada hari kiamat
- Iman kepada qada dan qadar
Ajaran Islam
Hampir semua
Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, yaitu Sunni (85%) dan Syiah (15%). Permasalahan terjadi akibat
perbedaan pandangan tentang siapa yang seharusnya memimpin kaum Muslim sesudah
wafatnya Muhammad. Islam adalah agama predominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika Utara dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung
Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar
komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia,
seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar
populasi.[20]
Negara
dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas
Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah
imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad).
Namun baik Sunni maupun Syi'ah secara umum berpandangan sama terhadap rukun
Islam dan rukun Iman yang merupakan aspek fundamental keimanan dalam Islam
walaupun dengan terminologi yang berbeda.
Allah
Konsep Islam
teologikal fundamental ialah tauhid, yaitu kepercayaan tentang keesaan
Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilāh; kebanyakan ilmuwan[rujukan?] percaya kata Allah didapat dari
penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan"
(al-ilāh'),
tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari bahasa Aram Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang
digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho
theos dari Perjanjian
Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun
Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
“
|
لا إله إلا
الله محمد رسول الله
Tiada
Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
|
”
|
Konsep
tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
- Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
- Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
- Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
- dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama
"Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan
jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an
dikatakan:
"(Dia) Pencipta langit dan
bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan
dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu
berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan
Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara' [42]:11)
Allah adalah
Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada
manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
salat untuk mengingat Aku". (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian
kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa
Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani,
dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas
dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan
tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.
Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah
dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha
Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah
kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam Islam,
visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang
karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan
tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' [42]:11). Sebagai
gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat
ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.
Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam
yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti
bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk
Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada
bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam
percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril.
Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga
wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui
hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang
menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam
percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan
kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian
menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama
menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi
pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar
antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari
versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan
memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]
Al-Qur'an
memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung
cara menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal
setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal
keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang
jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh
dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil
Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang
membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga
percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke
berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu
terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun
bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Nabi Muhammad S.A.W
Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui
kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak
diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup
dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.
Terlepas
dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam
adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam
kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena
itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan,
ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum)
kedua Islam setelah Al Qur'an.
Sejarah
Masa sebelum kedatangan Islam
Jazirah Arab sebelum kedatangan agama Islam
merupakan sebuah kawasan perlintasan perdagangan dalam Jalan Sutera yang menghubungkan antara Indo Eropa dengan kawasan Asia di timur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan ada
sebagian yang merupakan pengikut agama-agama Kristen dan Yahudi. Mekkah adalah tempat yang suci bagi bangsa
Arab ketika itu, karena di sana terdapat berhala-berhala agama mereka, telaga Zamzam, dan yang terpenting adalah Ka'bah. Masyarakat ini disebut pula Jahiliyah atau dalam artian lain bodoh. Bodoh
disini bukan dalam intelegensianya namun dalam pemikiran moral. Warga Quraisy terkenal dengan masyarakat yang
suka berpuisi. Mereka menjadikan puisi sebagai salah satu hiburan disaat
berkumpul di tempat-tempat ramai.
Masa awal
Negara-negara
dengan populasi Muslim mencapai 10% (hijau dengan dominan sunni, merah dengan
dominan syi'ah) (Sumber - CIA World Factbook, 2004).
Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan kepada rasul yang
terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira', Arab Saudi.
Muhammad
dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (571 masehi). Ia dilahirkan di
tengah-tengah suku Quraish pada zaman jahiliyah, dalam kehidupan suku-suku padang
pasir yang suka berperang dan menyembah berhala. Muhammad dilahirkan dalam keadaan
yatim, sebab ayahnya Abdullah wafat ketika ia masih berada di
dalam kandungan. Pada saat usianya masih 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia. Sepeninggalan ibunya, Muhammad
dibesarkan oleh kakeknya Abdul Muthalib dan dilanjutkan oleh pamannya yaitu
Abu Talib. Muhammad kemudian menikah dengan
seorang janda bernama Siti Khadijah dan menjalani kehidupan secara
sederhana.
As-Sabiqun al-Awwalun
Ketika
Muhammad berusia 40 tahun, ia mulai mendapatkan wahyu yang disampaikan Malaikat
Jibril, dan sesudahnya selama beberapa
waktu mulai mengajarkan ajaran Islam secara tertutup kepada para sahabatnya.
Setelah tiga tahun menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, ia akhirnya
menyampaikan ajaran Islam secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekkah, yang
mana sebagian menerima dan sebagian lainnya menentangnya.
Pada tahun
622 Masehi, Muhammad dan pengikutnya berpindah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah, peristiwa itu menjadi dasar acuan permulaan
perhitungan kalender
Islam. Di Madinah,
Muhammad dapat menyatukan orang-orang anshar (kaum muslimin dari Madinah) dan muhajirin (kaum muslimin dari Mekkah), sehingga
umat Islam semakin menguat. Dalam setiap peperangan yang dilakukan melawan
orang-orang kafir, umat Islam selalu mendapatkan kemenangan. Dalam fase awal
ini, tak terhindarkan terjadinya perang antara Mekkah dan Madinah.
Keunggulan
diplomasi nabi Muhammad pada saat perjanjian
Hudaibiyah,
menyebabkan umat Islam memasuki fase yang sangat menentukan. Banyak penduduk
Mekkah yang sebelumnya menjadi musuh kemudian berbalik memeluk Islam, sehingga
ketika penaklukan kota Mekkah oleh umat Islam tidak terjadi pertumpahan darah.
Ketika Muhammad wafat, hampir seluruh Jazirah Arab telah memeluk agama Islam.
Khalifah Rasyidin
Khalifah
Rasyidin atau
Khulafaur Rasyidin memilki arti pemimpin yang diberi petunjuk, diawali dengan
kepemimpinan Abu Bakar, dan dilanjutkan oleh kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu
Thalib. Pada masa
ini umat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi. Abu Bakar memperkuat
dasar-dasar kenegaraan umat Islam dan mengatasi pemberontakan beberapa
suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya Muhammad. Umar bin Khattab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum
Muslimin pada umumnya untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak. Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak
harta rampasan perang dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh umat Islam.
Masa kekhalifahan selanjutnya
Setelah
periode Khalifah Rasyidin, kepemimpinan umat Islam berganti dari tangan ke
tangan dengan pemimpinnya yang juga disebut "khalifah", atau
kadang-kadang disebut "amirul mukminin", "sultan", dan
sebagainya. Pada periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang
yang terbaik di kalangan umat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam satu
dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga banyak yang menyamakannya dengan kerajaan; misalnya kekhalifahan Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah, hingga Bani
Utsmaniyyah yang
kesemuanya diwariskan berdasarkan keturunan.
Besarnya
kekuasaan kekhalifahan Islam telah menjadikannya salah satu kekuatan politik
yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu. Timbulnya tempat-tempat
pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains, dan tata bahasa Arab di berbagai
wilayah dunia Islam telah mewujudkan satu kontinuitas kebudayaan Islam yang
agung. Banyak ahli-ahli ilmu pengetahuan bermunculan dari berbagai
negeri-negeri Islam, terutamanya pada zaman keemasan Islam sekitar abad ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya
wilayah penyebaran agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang
sudah dimulai sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas
kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan"; misalnya Kesultanan Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi
kesultanan-kesultanan yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.
Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut secara
nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari kekhalifahan
Islam.
Pada kurun
ke-18 dan ke-19 masehi, banyak kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Kesultanan Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang
secara nominal dianggap sebagai kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang
selepas Perang Dunia
I. Kerajaan
ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena dianggap kurang
tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh mustafa kemal pasha atau kemal attaturk, sistem kerajaan dirombak dan
diganti menjadi republik.
Demografi
Saat ini
diperkirakan terdapat antara 1.250 juta hingga 1,4 miliar umat Muslim yang tersebar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut
sekitar 18% hidup di negara-negara Arab, 20% di Afrika, 20% di Asia Tenggara, 30% di Asia Selatan yakni Pakistan, India dan Bangladesh. Populasi Muslim terbesar dalam
satu negara dapat dijumpai di Indonesia. Populasi Muslim juga dapat
ditemukan dalam jumlah yang signifikan di Republik
Rakyat Cina, Amerika Serikat, Eropa, Asia Tengah, dan Rusia.
Pertumbuhan
Muslim sendiri diyakini mencapai 2,9% per tahun, sementara pertumbuhan penduduk
dunia hanya mencapai 2,3%. Besaran ini menjadikan Islam sebagai agama dengan
pertumbuhan pemeluk yang tergolong cepat di dunia. [1]. Beberapa pendapat menghubungkan pertumbuhan ini
dengan tingginya angka kelahiran di banyak negara Islam (enam dari sepuluh negara
di dunia dengan angka kelahiran tertinggi di dunia adalah negara dengan
mayoritas Muslim [2]. Namun belum lama ini, sebuah studi
demografi telah menyatakan bahwa angka kelahiran negara Muslim menurun hingga
ke tingkat negara Barat. [3]
Hari Besar dalam islam
- Idhul Adha / Idul Qurban
- Idhul Fitri
- Hari Jumat
Tempat ibadah
Rumah ibadat umat Muslim disebut masjid atau mesjid. Ibadah yang biasa dilakukan di Masjid
antara lain salat
berjama'ah, ceramah
agama, perayaan hari besar, diskusi agama, belajar mengaji (membaca Al-Qur'an) dan lain sebagainya
Langganan:
Postingan (Atom)